Manis di Bibir

Kurang lebih seperti itulah keadaan saya setahun(an) ini. Blog ini dibuat untuk saya menulis lagi, tapi lihat deh, saya belum juga menulis apapun, bahkan setelah tahun berganti. Pret kamu, wen.

Saya ingin kembali menulis.
(Tulisan yang benar di-publish dan bukan hanya ngejogrog di halaman draft -- karena yang model begini sudah banyak dan tidak berniat saya publish selamanya. Saya memang pret. Ya udah lah ya.)
Atau apapun.
Sebagai tempat pelarian, atau penghiburan.
Persembunyian dan penguatan.
Apapun.
Yang penting 'muntah'.

#NoteToMyself:
Wen, You'll thank yourself later.
(Sulit ya untuk tidak berbahasa Inggris. Gak apa lah ya saya campur sari sedikit.)

Semoga saya nggak 'manis di bibir' lagi. Amin.

Mencoba menulis (lagi).

Berawal dari keinginan (untuk menulis lagi) yang terpendam karena berbagai kesibukan manusia seumuran saya pada umumnya, dan kecenderungan untuk menulis caption Instagram panjang-panjang nggak karuan belakangan ini, akhirnya saya memutuskan untuk kembali menulis.

Ternyata nggak mudah ya, melakukan sesuatu yang sudah lama sekali nggak saya lakukan secara serius. Belum lagi saya inginnya, sih, menulis dengan bahasa Indonesia (setelah sekian lama sok-sokan menulis dengan bahasa Inggris sekenanya. Habis gimana dong, saya suka berbahasa Inggris!)

Saatnya kembali membulatkan niat, menajamkan pikiran dan melemaskan jemari supaya bisa menuliskan banyak omong kosong di blog ini.

Inspirasinya bisa dari apa saja, dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, what's trending, teori-teori bodoh, random thoughts, apapun. Kalau nyangkut di kepala, saya coba tulis.

*fingers crossed*

Harapannya? Nggak muluk-muluk. Cuma pengen suatu hari nanti, saat saya butuh hiburan atau sekedar butuh mood booster, tulisan-tulisan ini bisa membuat diri saya sendiri tersenyum (atau menyerngit jijik, batuk kecil, tepok jidat, dll).

Kalau bisa membuat orang lain merasakan hal yang sama, anggap saja itu bonus untuk saya :)

Selamat membaca!
-o